Tajab kerap marah saat mendapati anak gadisnya tak berada di rumah. Padahal, menurutnya sudah pergi sejak pukul 06.00 WIB dan baru pulang menjelang Maghrib.
Jika sudah begini, Tajab naik darah. Dia seolah kalap dan memukuli anaknya dengan membabi buta. Mulai dari menampar, memukul dengan tangan kosong bagian tengkuk, hingga memukul dengan sapu atau gagang kayu.
Bukan hanya itu, Tajab bahkan menyundut wajah korban dengan rokok. Lutut dan betis juga menjadi sasarannya.
Parahnya lagi, beberapa waktu lalu, Tajab marah besar kepada PW. Saat itu, PW diminta ibunya untuk membeli beras. Namun, ditunggu lama anaknya itu tak pulang-pulang, dan baru pulang saat petang. Hal ini membuat Tajab emosi.
Dia menyundut korban dengan rokok. Bahkan meminta anak sulungnya itu untuk menjulurkan lidah. Setelah lidah terjulur, tanpa ampun ditusukkan jarum jahit ke lidah PW, beberapa kali. Hingga PW menangis dan meraung kesakitan.
"Gitu itu, apa anaknya nggak kesakitan? Nggak berlumuran darah lidahnya," tanya salah satu penyidik, Palupi.