baru menjabat Mei 2018 sabagai asisten tanaman di afdeling 6 Pabatu itu mengatakan TBM pada areal afdeling 6 ini memang demikian parah dan amburadul lah keadaannya. Hal ini sudah merupakan warisan, saya hanya berusaha untuk membenahinya. Kita sudah beli 4 unit mesin babat untuk melakukan pembabatan, juga muchuna kita lagi bibitkan.
Untuk tanaman sawit kita bukan hanya menyisip, kita juga melakukan penanaman pada areal yang memang sama sekali tidak tertanam pada kerja tanam ulang kemaren, ada juga yang sudah seperti kolam, kita juga akan tenami sawit disitu, karna itu juga areal produktif. Tapi kami juga di afdeling ini hanya sanggup dengan apa adanya lah. ketika team bertanya mengenai anggaran biaya perawatan, asisiten juga menjawab hal yang sama dengan askep bahwa tidak ada biaya perawatan semak belukar dari pusat (menegemen PTPN.4), yang ada hanya sebatas penyemprotan hama.
Yah kami pintar pintarlah dengan upaya kami untuk membenahi TBM ini. Ada tidak nya anggaran biaya, kami harus benahi, karna ini tanggung jawab kami khususnya saya selaku asisten sekarang di afdeling ini, demikian uangkap pak Zulfahmi.
Meneger unit Pabatu, Agustinus Simanjuntak pada awal ketika di minta konfirmasinya mengenai hal ini, mengatakan beliau masih di Polda sumut dalam rangka ada panggilan dan mengarahkan konfirmasi kepada Askep. Selanjutnya sang menager sebagai tampuk pimpinan di unit Pabatu itu tidak lagi merespon pihak Topan Ri Sumut sampai berita ini diturunkan.
Untuk mencari keterangan mengenai tidak adanya anggaran untuk perawatan semak belukar, penyisipan tanaman sawit maupun muchuna seperti yang dikatakan askep dan asisten, oleh karena menager tidak mau memberikan keterangan terkait hal ini, Team berusaha mencari keterangan pada General Menager (GM 1).
Bapak Fauzi selaku GM ketika di konfirmasi mengenai hal ini menjawab
Home
» Daerah
» Simalungun
Berita Terkait
BERLANGGANAN NEWSLETTER
Komentar Anda