Dalam Reses, Aulia Rahcman Sebut PemprovSu Keliru Membatalkan 23 Ribu Peserta BPJS Kesehatan Dari Dana APBN.

author photo

Medan, Delinewstv - Didalam menyerap aspirasi serta permasalahan masyarakat yang menjadi konsituennya, Anggota DPRD Medan dari Partai Gerindra Kota Medan priode 2019-2024 H. Aulia Rahcman, SE melakukan Reses III tahun anggaran 2020 di Lingkungan VI Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli,  Minggu (30/8/2020).

Dalam sambutannya, Aulia Rahcman mengatakan, untuk mematuhi himbauan dan peraturan dari pemerintah dimasa pandemi covid-19 ini, panitia acara Reses tetap meminta kepada ratusan masyarakat agar mencuci tangan di arael yang sudah disediakan serta memakai masker.

"Saya sangat bangga dan terharu karena disambut oleh tari persembahan dari anggota sanggar tari Ranting Gerindra Kota Bangun. Dab tidak mau ada masyarakat yang hadir di Reses ini menjadi korban penularan virus corona," katanya.

Untuk mengurangi penumpukan massa, sambung Aulia, Reses kali ini dibagi dalam dua sesi. "Sesi pertama pagi ini di Lingkungan VI Kelurahan Kota Bangun dihadiri 200 undangan, sedangkan sesi kedua di Linkungan XV Mabar dihadiri 150 undangan," tuturnya.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Kota Bangun Syarifuddin Nasution merasa bangga, sebab Aulia Rahman mau melaksanakan Resesnya di Lingkungannya. "Inilah kesempatan kami mengadukan permasalahan yang ada saat ini. Diantaranya, banyak perusahaan disini, tapi kami hanya jadi penonton. Tidak ada penduduk setempat yang bekerja di perusahaan tersebut. Untuk itu kami berharap agar bapak Aulia bisa menjembatani hal ini," harapnya.
Menanggapi keluhan dari Syarifuddin, Aulia menyebut, bahwa kekuasaan sangat penting disaat ini. "Sehingga dari awal saya punya keinginan menjadi pemimpin bagi warga Kota Medan khususnya bagi warga Kota Bangun. Dampak suara, Dampak Air dampak Udara,  dampat Tanah. "Seharusnya pihak perusahaan menggunakan dana CSR nya untuk membangun jembatan baru buat masyarakat Kota Bangun. Jadi dana CSR itu bukan diberikan ke pemerintah pusat semuanya," ketusnya.

Sebab, pertanggal 1 September nanti saya sudah tidak menjadi anggota DPRD Medan. "Untuk itu saya minta jangan terjadi perpecahan di arus bawah, boleh beda pendapat dan pilihan. Lengkapilah data diri bagi masyarakat yang lain, agar bantuan dari Pemko Medan bisa didapat.

Aulia juga mengkritik atas kebijakan Pemrovsu yang membatalkan 23 ribu kartu BPJS dari APBN itu ditutup oleh Pemprovsu, sedangkan dari APBD tetap berlangsung. Sebab, itu sudah ketetapan dari Pemko Medan. "Makanya saya minta kepada masyarakat, agar berhati-hati mendekati masa pemilihan, baik Wali Kota dan Gubernur. Jangan mau diadu domba," terangya.

Saat sesi tanya jawab, salah seorang warga bernama Erni mengeluhkan sistem belajar melalui daring. "Dimasa covid-19 ini untuk menutupi kebutuhan sehari-hari saja sudah susah, apalagi kami orang tua murid harus diharuskan membeli HP android. Sementara pekerjaan suami hanya mocok-mocok, jadi dari mana duitnya membeli HP," keluhnya.

Menjawab pertanyaan dari warga ini, Politisi Partai Gerindra Kota Medan kembali menjelaskan, bahwa tanggal 24 Agustus kemarin, saya undang Kadis Pendidikan tingkat I dan Kadis Pendidikan tingkat II. Disitu tercapai kesepakatan dari Kementrian yang akan memberikan kuota untuk anak sekolah agar bisa belajar melalui daring.

"Saran saya, orang tua murid mendatangi pihak sekolah. Sampaikanlah permasalahan ajar mengajar secara tatap muka untuk segera diberlakukan. Atau, wali murid datang kesekolah mengambil soal atau PR dari guru di sekolah, dan ini salah satu pengisian absensi juga," terangnya.

Diakhir acara Reses, Aulia Rahcman juga meminta agar Pemprovsu memperhatikan penderitaan masyarakat Kota Bangun yang sudah hampir satu tahun tidak mendapat pelayanan air bersih dari PDAM Tirtanadi. "Tapi kenapa mesyarakat dibebankan membayar biaya abodemennya. Untuk itu Gubernur harus menegur keras jajaran dirut penyedia air bersih di Sumatera Utara ini," pungkasnya.

(A-1Red)

Berita Terkait

Komentar Anda