![]() |
Ket foto Illustrasi |
Surabaya - Tempat perjudian dan
prostitusi Stasiun Wonokromo Surabaya menjadi sarang preman. Pasca viral
pemberitaan terkait perjudian dan prostitusi di berbagai media, preman
Wonokromo pasang badan hingga mengancam keselamatan jurnalis dan keluarganya.
Ade,
wartawan berita-rakyat.co.id, membenarkan kejadian itu. Takut lahan makannya
ditutup oleh polisi, preman yang diketahui bernama Heri melakukan pengancaman
melalui telpon seluler rekan Ade pada Jum'at (27/09/19).
Heri
Dadu, itulah sebutan nama yang dikenal oleh sejumlah "pendekar" di
balik beroperasinya perjudian Stasiun Wonokromo Surabaya.
"Kamu
dimana, awas yo lek sampek ono seng kecel ambek judi Stasiun Wonokromo ditutup,
podo karo mateni sandang panganku. Tak golek i awakmu, pasti ketemu, (awas ya
kalau sampai ada yang tertangkap dan sampai perjudian Wonokromo ditutup, sama
dengan mematikan sumber makanku. Kamu pasti akan aku cari, pasti ketemu),"
ancam preman Heri tersebut terhadap wartawan Ade pada Jum’at (27/09/19).
Ade
memaparkan, pengancaman tersebut bukan kepada dirinya saja namun juga keluarga.
Jika sampai ketemu diluar bersama ibu, orang tua, maka akan dihabisi.
"Lek
sampek awakmu metu ambek ibukmu, metu tak habisi awakmu, sak iki nang ndi, ayo
ketemu," kata Ade menirukan kalimat ancaman si penelepon melalui seluler
rekannya.
Terkait
dengan ancaman tersebut, Ade sebagai warga masyarakat Surabaya butuh
dilindungi pihak kepolisian agar merasa aman dan nyaman dari ancaman preman
akibat dari profesinya sebagai wartawan. "Saya berharap pihak kepolisian
merespon adanya pengancaman terhadap warga kota Surabaya. Meski saya berprofesi
wartawan, saya juga salah satu warga Surabaya yang butuh perlindungan. Saya
percaya pihak kepolisian akan segera menindak tempat perjudian dan prostitusi
Stasiun Wonokromo yang sudah menjadi sarang preman itu," kata Ade penuh
harap.
Ditambahkan
Ade, memang ini sebuah resiko dari pekerjaan sebagai jurnalis, dicari, dicaci, diancam,
diintimidasi, hingga keselamatan keluarga terancam.
"Sebagai
wartawan, hal itu sudah sering terjadi. Pekerjaan wartawan pastinya bersinergi
antara media dan kepolisian, berjalan untuk kepentingan masyarakat dalam
memberantas kejahatan dan premanisme yang ada di kota Surabaya,"
tambahnya.
Hingga
berita ini viral di berbagai media, pihak kepolisian belum melakukan tindakan
terhadap aksi perjudian dan prostitusi di Stasiun Wonokromo Surabaya. (TIM/Red)