Published : Despita M
L.Pakam
DS |Moltoday.com -
Kementerian pertanian lewat badan karantina pertanian (BARANTAN) kembali
mengapresiasi petani dan eksportir di wilayah deli serdang.
Petani sekaligus Eksportir salak madu asal daerah Tiga
Juhar kecamatan STM Hulu kabupaten Deli Serdang mampu membawa buah asli
indonesia tembus pasar ekspor untuk pertama kalinya ke luar negeri dan pada
pengiriman perdana ini ke Thailand.
Setelah berbagai daerah mampu melakukan ekspor salak
ke manca negara seperti petani salak asal Yogyakarta, Denpasar dan Semarang,
sekarang giliran petani di Kabupaten Deli Serdang yang mampu membawa buah yang
bernama latin_Salacca edulis_ke pasar luar negeri.
Dedi Juliardi, Direktur CV.Sinar Ponti sebagai petani
sekaligus eksportir mengaku senang atas dukungan dari kementan, harga pasar
ekpor bisa jauh lebih baik dan lebih tinggi di bandikan harga lokal. Dari
informasi harga ekspor bisa mencapai Rp.68.000,- per kg sedangkan pasar lokal
sekitar Rp. 20.000,- per kg.
Menurut Jamil, pihaknya sesuai dengan tugasnya
memastikan produk pertanian ini memiliki daya saing dan diterima sesuai
persyaratan ekspornya.Target pemeriksa karantina pada buah salak salah satunya
adalah terhadap lalat buah(Bactrocera spp) jenis hama lalat buah yang
menjadi perhatian utama untik negara Thailand, sebagai negara tujuan ekspor
perdana kali ini. Pemeriksaan dilakukan oleh petugas dilaboraturium yang telah
terakreditasi secara internasional. “selaku otoritas karantina, Barantan
menjadi penjaminnya”,jelanya.
Selain itu layanan pemeriksaan ekspor juga dilakukan
dengan sistem jemput bola yaitu pemeriksaan ditempat pemilik, rumah kemas
tujuanya agar meningkatkan efektifitas dan mempercepat arus barang saat
dibandara atau pelabuhan. Menurutnya, jika diperlukan petugas karantina juga
dapat memberi pelatihan bagi petani maupun rumah kemas agar produknya terhindar
dari organisme penganggu tumbuhan karantina (OPTK) sesuai yang dipersyaratkan
negara tujuan, sehingga mengurangi reject saat penyortiran.
“Untuk budidaya dan penerapan good farming
practice kita juga bekerja sama dengan instansi didaerah supaya
kita bisa dorong bersama, kita kibarkan merah putih di berbagai
negara”,tandasnya.
Dari data Kementerian Pertanian, ekspor buah salak
terus meningkat. Pada tahun 2017 tercatat hanya mencapai 965 ton, sedangkan
pada tahun 2018 ekspornya mencapai 1.200 ton atau senilai Rp.19,7 Miliyar.
Dengan tujuan ekspor kelebih dari 30 Negara mitra dagang, seperti China ,New
zealand, Saudi arabiah, Singapura dan Belanda.
Selain melepas 400 kg salak ke Thailand, bersama
Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan, Ali Jamil juga melepas berbagai
komoditas ekspor dari medan seperti bambu, rempah rempah,kopi, bunga potong,
daun bambu, sirsak , ubi jalar, getah pinus, dan sarang burung walet ke
berbagai negara seperti Jerman, Australia, Jepang, Korea Utara, Kamboja,
Vietnam, Hongkong, UK, USA, China dan Rusia.
Sementara itu Hafni Sahara , Kepala Balai Karantina
Pertanian Medan menambahkan bahwa, pihaknya mendorong masyarakat terutama
calon eksportir baru dari kalangan milenial agar mau mengambil bagian
menjadi eksportir komoditas pertanian. Lewat program Agro Gemilang, Karantina
Medan memberikan berbagai informasi dan bimbingan agar calon eksportir baru
mudah memahami persyaratan sanitary dan phytosanitary (SPS) dari negara tujuan.
Ia juga menyampaikan bahwa peta komoditas pertanian
ekpor (iMACE) yang selama ini diberikan pada pemerintah daerah, informasi
umumnya juga bisa di dapatkan dikantor layanan Karantina Pertanian Medan.
Menurutnya, informasi tentang pangsa pasar atau negara tujuan ekspor juga dapat
dibagikan kepada calon eksportir baru.
Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan yang juga
hadir dalam acara Ekspor perdana Komoditas buah Salak Ke Negara Thailand
tersebut juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kementan yang telah
banyak memberi bantuan dorongan motivasi kepada masyarakat deli serdang
khusunya pada penggiat ekspor lewat Barantan tersebut . ia dan pimpinan OPD
terkait akan bekerja sama untuk mewujudkan upaya tersebut. Untuk itu kita
juga harus lebih pro aktif karna banyak hal yang harus kita lakukan tapi
memastikan bahwa produk ini mengikuti semua aturan sehingga nanti bisa
masuk kepasar dunia.