Penulis : Dicky Wahyudi
The Sugarcane, merupakan salah satu band
Indie Folk yang ada di Kota Medan. The
Sugarcane Band ini berdiri pada 20 Maret 2017 di Medan dengan jumlah personil 3
orang yang terdiri dari : Rayhan (vocal), Yudha (guitar), Dendi (guitar).
Mungkin banyak orang di luar sana yang belum mengerti dengan aliran musik
seperti ini. Tetapi, bagi The Sugarcane hal ini menjadi kesempatan untuk
menarik para pendengar dengan keunikan aliran musik mereka. Maka dari itu, para
personil ingin membuktikan bahwa aliran musik seperti ini tidak bisa dipandang
sebelah mata. Salah satu pembuktian mereka ialah sering diundangnya mereka ke
suatu acara baik itu acara kecil maupun acara besar.
Tak
butuh waktu yang lama untuk mencari pendengar setia. Seperti namanya, The
Sugarcane memberikan musik-musik yang sangat manis untuk didengar. Band yang
terbentuk tiga tahun lalu ini juga tak berhenti menciptakan karya asli yang
membuat mereka semakin dikenal masyarakat Medan. Tiga lagu The Sugarcane
diantaranya Penghujung
hujan, Undur diri dan Khayal. Hampir
semua lagu tersebut bercerita tentang seseorang yang patah hati atau yang
sedang merenungi kisah masa lalunya. Lagu yang mereka ciptakan pun berasal dari
pengalaman pribadi.
Musik
yang slow dan rangkaian lirik dengan
diksi yang tidak berlebihan, menjadikan orang-orang yang sedang patah hati
terlihat berkelas. Tidak terlihat cengeng ataupun lemah. Salah satu lagu
terbarunya yaitu Penghujung hujan,
lagu ini juga tetap bertemakan tentang patah hati. Penghujung Hujan sendiri
menceritakan tentang kesepian yang harus dilewati seseorang setelah kekasih
yang dicintainya memutuskan untuk melanjutkan hidup tanpa dirinya. “Bicara rindu, bicara pilu karena tentang
masalalu yang kini telah jadi abu.” Susunan kata-kata yang berhasil di
sulap menjadi lirik yang sendu ini merupakan pengalaman pribadi sang Gitaris,
Dendi. Ia mencurahkan isi hatinya tentang sakit hati seorang pria terhadap
perempuan.
Lagu-lagu yang ditulis oleh
The Sugarcane merupakan bentuk penghargaan mereka terhadap karya anak bangsa,
bahwa mereka sebagai pemuda-pemudi bangsa Indonesia juga bisa menciptakan karya
yang luar biasa dan meningkatkan kreativitas dalam bermusik. Sugarcane tidak
takut jika berbeda dengan band lainnya, hal tersebut malah menjadi nilai tambah
mereka. Untuk ke depannya, band yang mengidolakan Fiersa Besari ini akan
membuat karya-karya yang lebih menginpirasi lagi, dalam waktu dekat ini Video
Clip dari Penghujung waktu akan segera dirilis di akun Youtube Mereka.