![]() |
Ket foto DEKLARASI SEKOLAH : Walikota Hendrar Prihadi disambut para siswa SMP 26 saat hadir di lokasi.(IST/MOLTODAY.COM) |
Editor : VDV/Redaksi
SEMARANG,MOLTODAY.COM | Walikota Semarang Hendrar Prihadi hadir di SMP 26, Senin (11/3). Kehadirannya memang ingin mengajak siswa dan sekaligus mendeklarasikan SMP tersebut sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA)
BACA JUGA :
Komunitas Honda Antusias Ikuti Workshop Digital
Pria yang akrab dipanggil Hendi itu menyampaikan, ciri khas Sekolah Ramah Anak tentu juga akan menjadi sekolah favorit bagi anak-anak. “Saat ini, sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar bagi anak-anak tetapi juga menjadi rumah kedua bagi mereka,” ungkapnya.
Menurutnya, diperlukan sekolah yang tak hanya ramah secara fisik tetapi juga ramah bagi mental dan hati para siswa. "Saat SMP ini adalah masa mencari hal yang baik dan pijakan sukses, jadi harus didukung oleh lingkungan sekitar baik keluarga, teman, sekolah dan masyarakat," jelasnya.
Dikatakan, jangan sampai ada lingkungan sekolah menjatuhkan, mengejek, bullying dan lainnya karena pengalaman negatif ini akan membekas di memori serta akan menjadi tekanan hidup.
Akibatnya, lanjut Hendi, jika terus membekas akan menjadikan anak tersebut minder, pemalu, takut dengan teman dan tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya.
"Saya yakin SMPN 26 sebagai Sekolah Ramah Anak mampu menerapkan program-program penegakan disiplin dengan cara non kekerasan serta komitmen larangan tindak kekerasan dan bullying," terangnya.
Ditambahkan, sebagai sekolah pertama yang mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak, SMPN 26 dinilai telah memenuhi sejumlah kriteria sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Kepala Sekolah SMPN 26, Anny Winarsih, pihaknya menyatakan kesiapan menjadi SRA satu minggu setelah menerima sosialisasi dari Dinas Pendidikan.
Pria yang akrab dipanggil Hendi itu menyampaikan, ciri khas Sekolah Ramah Anak tentu juga akan menjadi sekolah favorit bagi anak-anak. “Saat ini, sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar bagi anak-anak tetapi juga menjadi rumah kedua bagi mereka,” ungkapnya.
Menurutnya, diperlukan sekolah yang tak hanya ramah secara fisik tetapi juga ramah bagi mental dan hati para siswa. "Saat SMP ini adalah masa mencari hal yang baik dan pijakan sukses, jadi harus didukung oleh lingkungan sekitar baik keluarga, teman, sekolah dan masyarakat," jelasnya.
Dikatakan, jangan sampai ada lingkungan sekolah menjatuhkan, mengejek, bullying dan lainnya karena pengalaman negatif ini akan membekas di memori serta akan menjadi tekanan hidup.
Akibatnya, lanjut Hendi, jika terus membekas akan menjadikan anak tersebut minder, pemalu, takut dengan teman dan tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya.
"Saya yakin SMPN 26 sebagai Sekolah Ramah Anak mampu menerapkan program-program penegakan disiplin dengan cara non kekerasan serta komitmen larangan tindak kekerasan dan bullying," terangnya.
Ditambahkan, sebagai sekolah pertama yang mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak, SMPN 26 dinilai telah memenuhi sejumlah kriteria sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Kepala Sekolah SMPN 26, Anny Winarsih, pihaknya menyatakan kesiapan menjadi SRA satu minggu setelah menerima sosialisasi dari Dinas Pendidikan.