Publisistik : A.1.Red
Editor : Amsari,Redaksi
Medan,Moltoday.com | Ekonomi Indonesia di Era Digital, Prospek dan Bauran Kebijakan untuk pengembangan perekonomian kita pada saat sekarang ini. Demikian di sampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi pada saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) USU di Gelanggang Mahasiswa USU, Jumat (29/3).
Rosmaya Hadi pada kuliah umum kali ini mengangkat judul “Ekonomi Indonesia di Era Digital, Bauran Kebijakan Pemerintah” di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen FEB USU, turut hadir anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Medan, meminta mahasiswa FEB USU untuk terus meningkatkan kreativitas maupun inovasi dalam meningkatkan daya saing di era globalisasi sekarang ini.
Kuliah umum yang dipandu moderator Dekan FEB USU, Prof Dr Ramli. Rosmaya Hadi. mengakui bahwa Indonesia kaya sumber daya alam (SDA), kaya budaya, punya bonus demografi dimana 40 persen penduduk kita merupakan generasi millenial. Namun kekayaan SDA tersebut terbatas dan akan habis, maka ia meminta mahasiswa supaya berupaya meningkatkan daya saing lewat kreativitas dan inovasi.
Lanjut Rosmaya, motivasi dari owner Facebook, supaya generasi millenial Indonesia menciptakan teknologi yang connecting, yaitu yang mampu mendekatkan orang dengan orang, mendekatkan orang dengan kebutuhan, menciptakan kreasi yang original supaya kita tidak hanya menjadi market bagi produk asing.
“Kalau kita tidak bisa menjadi owner dan founder hasil riset kita, maka kita akan menjadi pekerja rendahan, seperti driver ojek online. Maunya kampus diarahkan ke vokasi. Moga banyak perusahaan meniru strategi Grup Astra yang mendirikan lembaga vokasi sendiri”, sebutnya.
Menurut Rosmaya Hadi, prospek ekonomi 2019 dan digital transformasi tidak bisa lepas dari kondisi ekonomi global, dimana ekonomi dunia saat ini melandai, dideteksi dari koreksi IMS atas pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,7 persen menjadi 3,5 persen, pertumbuhan ekonomi negara maju juga melemah yang kemudian memperlambat transaksi dunia, Brexit yang tak kunjung selesai, bahkan Bank Sentral Amerika Serikat melakukan normalisasi kebijakan.
Rosmaya memuji pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai 5,18 persen tahun 2018 lalu yang berada diatas rata-rata nasional di level 5,17 persen. “Pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 5,18 persen itu ditopang oleh investasi juga konsumsi, yang didukung sektor perdagangan maupun industri manufaktur.
Di tahun 2019, ujar Rosmaya Hadi minta kepala daerah menjaga stabilisasi harga pasca panen, seperti cabai merah, bawang merah. “Jangan sampai petani takut menanam cabai, bawang karena harganya anjlok ketika panen raya”, tegasnya.
Dia juga menilai kompetensi SDM sekarang ini masih banyak menambah kompetensi kedepan, karena kualitas SDM juga mempengaruhi daya saing. “Literasi kita masih sangat lemah. Kondisi literasi kita menduduki urutan 60 dari 61 negara tahun 2016. Kondisi literasi di Indonesia rata-rata hanya baca 17 halaman buku dalam setahun per orang, itu pun sudah termasuk membaca buku tabungan”, tutur dia.
Ia minta mahasiswa optimis meski kondisi ekonomi demikian melandai, karena kita masih memiliki opsi, yaitu opsi pariwisata yang mendatangkan devisi. “Ini pun masih memerlukan perbaikan signifikan, karena turis yang datang ke Indonesia rata-rata tinggal hanya 1,7 hari di Indonesia. Kita tak mampu menahan turis 3 hari saja, karena atraksi yang minim.
“Penyebabnya ada 3, yaitu Akses, Aksi (atraksi) budaya yang menjadi kalender tetap dan soal kebersihan (keindahan). Kemudian kendala lain adalah 2 P, yaitu promosi dan pelaku industri seperti perbankan yang harus mendorong penyaluran kredit kepada pelaku usaha. Usai kuliah umum Wakil Rektor III yang di damping Dekan FEB USU, langsung memberikan cendramata kepada Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi di hadapan ratusan mahasiswa maupun peserta kuliah umum.
Sebelumnya acara kuliah umum dibuka secara resmi oleh Rektor USU Prof. Runtung Sitepu, diwakili Wakil Rektor III Bidang Riset dan Kerjasama sekaligus menyampaikan sambutan tertulis dengan harapan. “Ilmu yang dibagikan Deputi Gubernur BI diserap dan dimanfaatkan mahasiswa dengan baik,”.
Rosmaya memuji pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai 5,18 persen tahun 2018 lalu yang berada diatas rata-rata nasional di level 5,17 persen. “Pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 5,18 persen itu ditopang oleh investasi juga konsumsi, yang didukung sektor perdagangan maupun industri manufaktur.
Di tahun 2019, ujar Rosmaya Hadi minta kepala daerah menjaga stabilisasi harga pasca panen, seperti cabai merah, bawang merah. “Jangan sampai petani takut menanam cabai, bawang karena harganya anjlok ketika panen raya”, tegasnya.
Dia juga menilai kompetensi SDM sekarang ini masih banyak menambah kompetensi kedepan, karena kualitas SDM juga mempengaruhi daya saing. “Literasi kita masih sangat lemah. Kondisi literasi kita menduduki urutan 60 dari 61 negara tahun 2016. Kondisi literasi di Indonesia rata-rata hanya baca 17 halaman buku dalam setahun per orang, itu pun sudah termasuk membaca buku tabungan”, tutur dia.
Ia minta mahasiswa optimis meski kondisi ekonomi demikian melandai, karena kita masih memiliki opsi, yaitu opsi pariwisata yang mendatangkan devisi. “Ini pun masih memerlukan perbaikan signifikan, karena turis yang datang ke Indonesia rata-rata tinggal hanya 1,7 hari di Indonesia. Kita tak mampu menahan turis 3 hari saja, karena atraksi yang minim.
“Penyebabnya ada 3, yaitu Akses, Aksi (atraksi) budaya yang menjadi kalender tetap dan soal kebersihan (keindahan). Kemudian kendala lain adalah 2 P, yaitu promosi dan pelaku industri seperti perbankan yang harus mendorong penyaluran kredit kepada pelaku usaha. Usai kuliah umum Wakil Rektor III yang di damping Dekan FEB USU, langsung memberikan cendramata kepada Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi di hadapan ratusan mahasiswa maupun peserta kuliah umum.
Sebelumnya acara kuliah umum dibuka secara resmi oleh Rektor USU Prof. Runtung Sitepu, diwakili Wakil Rektor III Bidang Riset dan Kerjasama sekaligus menyampaikan sambutan tertulis dengan harapan. “Ilmu yang dibagikan Deputi Gubernur BI diserap dan dimanfaatkan mahasiswa dengan baik,”.