Wong Chun Sen-Medan Kota Terjorok Itu Tamparan Buat Pemko Medan.

author photo


Medan    l Walaupun sudah beberapa hari berlalu akan kabar kota Medan mendapat julukan  Kota Terkotor yang langsung diucapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dimana telah mengumumkan 10 Kota terkotor dalam penilaian Adipura 2018.

Hadiah tersebut hingga saat ini telah menimbulkan berbagai persepsi negatif, bukan hanya pada pemimpin Kota Medan saja, namun juga berdampak terhadap kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.

Mendapat julukan ini, masyarakat Kota Medan menanggapinya sebagai suatu kenyataan, hal ini  memang benar terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing.

 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Drs.Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B menilai,  julukan Medan Kota terkotor, dapat berpengaruh terhadap citra Kota Medan dimata masyarakat luar. Dalam hal ini Walikota Medan Dzulmi Eldin supaya melakukan evaluasi terhadap organisasi perangkat daerah pimpinan (OPD) Pemko Medan, ucapnya saat di konfirmasi awak media ini melalui telepon seluler  Kamis (23/1).
Atas prestasi ini pihak yang bertanggung jawab salah satunya adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, M.Husni,  atas penanggulangan kebersihan sampah adalah Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.

” Hal Ini merupakan tamparan bagi dinas Kebersihan Kota Medan, bagaimana kordinasi yang dilakukan Kadis Kebersihan terhadap Camat, Lurah dan Kepling selama ini, dan  jika dilihat memang masyarakat yang sadar akan kebersihan sampahpun kebingungan mau membuang sampah, sebab, pemko Medan juga tidak menyediakan lokasi pembuangan sampah yang layak ditengah-tengah masyarakat, yang akhirnya menambah bingung masyarakat itu sendiri, ” ujar Wong

Tambahnya,"Sudah selayaknya Pemko Medan segera membuatkan tong sampah dilokasi-lokasi yang layak dan terjangkau oleh masyarakat.

Tong-tong sampah yang modern dan tidak menimbulkan bau, sudah saatnya pemko medan menggunakan mesin pemilah sampah modern yang dapat memisah, sampah organik dan non organik sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seperti yang ada di Kota Surabaya,” terangnya.

Lanjut Wong, agar truk pengangkut sampah di kota Medan sudah harus menggunakan truk pengangkutan sampah modern, yang mampu memisahkan sampah organik dan non organik sebelum dibuang ke TPA di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.

Ketua Taruna Merah Putih Kota Medan ini juga berharap, agar masyarakat kota Medan lebih peduli lagi dan sadar akan kebersihan sampah, sebab, tanpa dukungan masyarakat, maka kebersihan sampah tidak akan dapat teratasi di Kota Medan, sementara Perda Tentang Sampah juga sudah ada, namun jika kurang kesadaran dari semua pihak, perda tersebut juga tidak akan dapat berjalan sesuai harapan. Walikota Medan juga harus benar-benar menempatkan sosok yang mau bekerja keras menangani masalah sampah dan memiliki rasa peduli penuh kemajuan Kota Medan.

” Walikota Medan jangan lagi menempatkan pimpinan OPD yang pintar cakap-cakap dan konsep deman retorika yang wah, tetapi hasil kerjanya dilapangan nihil dan tidak mampu bekerja melakukan pembenahan secara nyata untuk kota Medan ini,” pungkasnya.(A.1.Red).

Berita Terkait

Komentar Anda