![]() |
Teks foto,
Anggota DPRD Medan Surianto (Butong)
|
Berdasarkan pantauan hingga sabtu, (13/10/2018), genangan air di kawasan tersebut tak juga surut. Akibatnya, aktifitas warga nyaris lumpuh.
Parahnya kondisi itu kurang mendapat perhatian dari aparatur pemerintahan setempat, baik pihak kelurahan maupun pihak kecamatan.
Menurut warga, tak seorang pun pihak kelurahan dan kecamatan turun ke lokasi untuk meninjau banjir di kawasan mereka ini.
“Seperti inilah keadaan kami tak pernah diperhatikan pihak kecamatan. Padahal kondisi banjir ini jika dibiarkan bisa menimbulkan penyakit,”sebut salah seorang Warga Martubung yang bernama Air udin (45).
Kekhawatiran pria anak tiga ini seolah mewakili kekuatiran warga lainnya yang juga mengalami kebanjiran. pasalnya, akibat air yang tak kunjung surut, nyamuk pun semakin merajalela dan dapat menebarkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. Selain itu, warga juga rentan mendapat penyakit seperti flu, demam dan diare.
“Kita berharap ada perhatian pemerintah Kota Medan,agar kami para korban banjir ini.sebab keadaan banjir juga bisa menimbulkan berbagai penyakit menular yang bisa menelan korban jiwa,” sebutnya lagi.
Dia mengakui, banjir yang terjadi lantaran saluran drainase di wilayah mereka tak berfungsi dengan baik.akibatnya setiap kali hujan deras mengguyur kawasan mereka, pasti lokasi ini tergenang lantaran saluran pembuangan tumpat.
Sementara Camat Medan Labuhan Arahman Pane SSTP. MAP tak berhasil dikonfirmasi wartawan via seluler.Terdengar nada aktif dari ponselnya, namun tak kunjung direspon atau di angkat.
Namun saat salah seorang Anggota DPRD Medan Surianto (Butong), saat di konfirmasi tak menampik wilayah Kecamatan Medan Labuhan memang kerap tergenang banjir jika hujan deras melanda. Bahkan di Komplek BTN, kondisi banjir sangat parah lantaran saluran drainase buruk.
“Saya sudah pernah meninjau ke lokasi tersebut memang di sana (Komplek BTN) rentan banjir. Lokasinya lebih rendah dan seperti kuali, makanya sering banjir,” ujar politisi Gerindra ini kepada wartawan,sabtu (13/10/2018).
Dia menghimbau, agar warga sering melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran drainase. Tak hanya itu, politisi Medan Utara ini juga meminta agar perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan (KIM) agar menyisihkan dana csr untuk penanggulangan banjir warga di sekitar tempat tersebut.
“Masalah banjir ini sudah bertahun-tahun dialami warga. Kita berharap agar pemerintah mendapat solusi menyelesaikan perslalan banjir ini, karena bisa menimbulkan berbagai penyakit. Harus ada reaksi cepat dari Pemko Medan meninjau ke lokasi banjir, jangan ada pembiaran,”sebutnya.
"Sekali lagi saya meminta kepedulian dari perusahaan yang berada di sekitar kawasan tersebut. Beliau juga mengingatkan agar warga dan kepala lingkungan setempat saling bekerjasama membentuk dan membuat drainase yang selama ini ada dan perlu diperbaiki.
“Dengan adanya dasar, berfungsi atau tidaknya drainase yang ada selama ini, baru bisa kita ketahui dan ajukan anggaran pembangunan drainase yang rusak, kita tidak ingin warga di kawasan utara Kota Medan ini terus menerus menjadi korban banjir akibat buruknya drainase,” sebutnya.**(Amsari)