![]() |
Dok foto CNN Indonesia |
Sumut - Moltoday.com | Dua orang diduga teroris ditembak mati oleh tim Densus 88 Antiteror di Kota Tanjungbalai, Sumut. Diduga yang akan dijadikan sasaran Mako Polri, vihara-vihara dan objek lainnya.
"Mereka menjadikan sasaran kantor Mako Polri dan vihara-vihara maupun objek-objek lain," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto di Tanjung Balai, Jumat (19/10).
Tim Densus 88 Antiteror terpaksa menembak mati keduanya karena melakukan perlawanan saat dilakukan penindakan.
Informasi yang didapatkan, kedua terduga teroris yang tewas yakni AN dan RI berusia sekitar 20 tahun.
Kedua terduga teroris menyerang petugas dengan menggunakan senjata api, pada saat tim Densus 88 Antiteror melakukan penyergapan di salah satu rumah di Jalan Sipori-pori Gang Jumpul, Kapias Pulau Buaya, Teluk Nibung, Tanjungbalai, Sumut.
Terduga teroris AN meninggal di lokasi dan R meninggal dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara Medan.
"Tersangka meninggal dunia saat dilakukan penindakan. Dua pelaku ini melakukan perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam," kata Agus.
Agus menyebutkan tim juga mengamankan barang bukti dari pelaku berupa satu buah senjata api rakitan, satu selongsong peluru yang sudah diledakkan dan sebilah pisau.
"Selain itu pistol dan lima kontainer yang berisi bahan peledak. Jadi awalnya masyarakat yang menemukan dan memberi petunjuk kepada petugas tentang keberadaan para pelaku, sehingga pelaku bisa dilumpuhkan," ujarnya.
Kemudian, tim Densus 88 Antiteror melakukan pengembangan dan penggeledahan di salah satu rumah kediaman terduga teroris di Tanjungbalai. Di sana ditemukan tiga buah rompi dan tujuh kontainer yang berisi bahan peledak dan paku.
"Termasuk juga serbuk-serbuk bahan bahan pembuatan bom rakitan. Inilah yang ditemukan dalam pengembangan tadi," paparnya.
Agus menyebutkan kedua terduga teroris ini merupakan kelompok Syaiful yang ditangkap pada bulan Mei yang lalu. Kedua terduga teroris yang tewas sudah menjadi daftar pencarian orang (DPO).
sumber CNN Indonesia