Otti Batubara : Kinerja Komisi D DPRD Kota Medan Mandul

author photo

Medan - Moltoday.com   |Kurangnya perencanaan yang matang dari Dinas Pekerjaan Umum (PU)Kota Medan, dalam menangani  infrastruktur seperti jalan dan drainase menjadi penyebab gagalnya Pemko Medan membuat Kota ketiga terbesar di Indonesia ini terbebas dari banjir. Perbaikan drainase yang terkesan hanya menganti dari yang lama ke yang baru, namun tidak memiliki elevansi (kemiringan yang disesuaikan dengan struktur tanah) menyebabkan drainse yang baru tetap tidak mampu mengaliri air kita hujan, sehingga ketika tujurn hujan yang lebat air hanya tertampung sementara dan akan keluar lagi ke jalan,  ketika sudah penuh", Begitu ucapan Otti Batubara,Direktur Eksekutif LSM Barisan Rakyat Pemerhati Korupsi (Barapaksi) Sumatera Utara, kepada wartawan, Sabtu, (20/10/18).

Disebutkan Otti lagi, saluran drainase yang dibangun juga tidak diketahui kemana  muara pembuangannya, apakah ke sungai atau ke tempat tertentu, sebab meskipun drainase sudah selesai dikerjakan, namun tetap saja dilokasi langganan banjir tersebut tergenang“. Kita tidak tahu salahnya dimana, namun yang pasti beberapa drainase yang sudah selesai dikerjakan tetap tidak mampu menampung debit air hujan sehingga tumpah ke jalan dan menyebabkan banjir,” ungkapnya.
Otti menambahkan, selain itu kerusakan jalan salah satunya disebabkan oleh genangan air yang terlalu sering di badan jalan tersebut, sehingga mengupas aspal di jalan itu".Kurangnya resapan air akibat semakin sedikitnya lahan kosong di Kota Medan yang disebabkan banyak gedung-gedung baru dan ruko yang dibangun tanpa memperhatikan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL),ini turut menambah permasalahan banjir di Kota Medan,” ujarnya.

Sementara anggota Komisi D DPRD kota Medan yang merupakan perwakilan rakyat, diduga kurang maksimal dalam menjalankan amanah rakyat. Fungsi pengawasan dari Komisi D DPRD Kota Medan yang membidangi Infrastruktur seakan mandul. Bahkan marwah para wakil rakyat Kota Medan ini pun terlihat tidak ada lagi di hadapan para pimpinan Instansi pemerintah. “ Lihat saja,  di sana-sini banyak menjamur bangunan tanpa memiliki izin (IMB), dan melanggar sepadan jalan, meski komisi D sudah berkoar di mass media, namun tetap saja bangunan tanpa izin dibangun sampai selesai, melihat ini masyarakat  pun akhirnya menjadi kurang simpatik kepada wakil rakyat Kota Medan,” ujarnya.

Sidak kelokasi dan kunjungan ke instansi konterpart dari Komisi D, juga terkesan hanyalah kunjungan seremonial karena sudah menjadi program kerja dan kurang bermanfaat. Otti tidak memungkiri ada beberapa anggota DPRD Kota Medan yang duduk di komisi D memiliki kepentingan terhadap berbagai proyek di Pemko Medan. “Inilah penghambatnya, sehingga berbagai infrastruktur di Kota Medan masih sulit untuk dibenahi, sebab banyak kepentingan disana, mulai dari kepentingan penguasa sampai  kepentingan pengusaha, sehingga kepentingan untuk masyarakat Kota Medan jadi terabaikan,” sebut Otti.

Direktur Eksekutif LSM Barisan Rakyat Pemerhati Korupsi (Barapaksi) Sumatera Utara ini berharap anggota DPRD Kota Medan yang duduk di Komisi D, dapat bekerja sesuai fungsinya dan benar-benar menyuarakan kepentingan rakyat agar pembangunan di Kota Medan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan masyarakat luas, ujarnya.**(Ams)

Berita Terkait

Komentar Anda