MEDAN|| Moltoday.com ~perjalanan panjang Indonesia menjadi tuan rumah IMF – World Bank Group Annual Meeting 2018 akhirnya tiba pada hari pelaksanaan yang sudah ditentukan 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Dengan telah dimulainya berbagai rangkaian agenda pertemuan yang membahas perkembangan ekonomi dunia.
Pertemuan yg semula akan dihadiri 15.000 peserta, ternyata dihadiri lebih dari 34.000 peserta perwakilan dari 189 negara. Pelaksanaannya melibatkan lbh dari 20.220 panitia nasional. Dengan mengusung 2000 agenda pertemuan, tentu saja hajatan internasional ini dapat meningkatkan devisa negara terutama dari sektor pariwisata.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan serta Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara dalam media briefing rencana pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 dihadapan wartawan (8/10) menyampaikan 4 tema utama yang akan di bahas dalam rangkaian pertemuan tahunan ini yaitu :
1. Penguatan International Monetary System (IMS), yang akan membahas mengenai upaya penguatan yang dapat dilakukan ditengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan sistem keuangan global.
2. Digital Economy and Finance, yang akan mengupas tuntas tentang perkembangan digital economy serta dampaknya dalam perekonomian, sistem pembayaran, operasional bank sentral dan kolaborasi serta kesepakatan lintas batas.
3. Infrastructure Financing mengenai upaya pembangunan infrastruktur dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
4. Sharia Economy yang berisi rangkaian pertemuan mengenai ekonomi dan keuangan syariah dunia sekaligus sebagai ajang untuk menunjukan kemajuan Indonesia dibidang ini.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan serta Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara dalam media briefing rencana pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 dihadapan wartawan (8/10) menyampaikan 4 tema utama yang akan di bahas dalam rangkaian pertemuan tahunan ini yaitu :
1. Penguatan International Monetary System (IMS), yang akan membahas mengenai upaya penguatan yang dapat dilakukan ditengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan sistem keuangan global.
2. Digital Economy and Finance, yang akan mengupas tuntas tentang perkembangan digital economy serta dampaknya dalam perekonomian, sistem pembayaran, operasional bank sentral dan kolaborasi serta kesepakatan lintas batas.
3. Infrastructure Financing mengenai upaya pembangunan infrastruktur dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
4. Sharia Economy yang berisi rangkaian pertemuan mengenai ekonomi dan keuangan syariah dunia sekaligus sebagai ajang untuk menunjukan kemajuan Indonesia dibidang ini.
