SAMOSIR, SUMUT ~ Terkait kematian ikan Keramba Jala Apung (KJA) di pintu sona dusun I Kelurahan Pintu Sona kecamatan Pangururan. Ditaksir kerugian materi berkisar 4 miliar, dan diperkirakan sebanyak 180 ton yang terdiri dari ikan mas dan ikan nila.
Baca Juga :
Ditaksir 4 Miliar Kerugian Petani Keramba Samosir
Dijelaskan Bupati Samosir, Drs Rapidin Simbolon,MM, dugaan sementara penyebab kematian ikan tersebut adalah karena ikan kekurangan oksigen. Hal ini terjadi akibat cuaca kencang yang berpengaruh terhadap perbedaan suhu air di permukaan dan di bawahnya yang menyebabkan pergerakan massa air dari bawah ke permukaan. Pergerakan massa air secara vertikal (up welling) ini membawa nutrien dan partikel-partikel dari dasar perairan yg membuat pasokan oksigen untuk ikan menjadi berkurang, ujarnya.
Dilanjut, penyebab lain akibat tingginya kepadatan populasi ikan dalam kotak KJA, sehingga mengganggu sirkulasi oksigen yang mengakibatkan kurangnya pasokan oksigen dan menyebabkan kematian ikan. Di samping itu lokasi KJA tersebut terlalu dangkal diakibatkan surutnya air danau toba dan dasar perairan berlumpur, dijelaskannya.
Bupati Samosir menginstruksikan agar dilakukan evakuasi ikan yg mati dari KJA dan mengubur di darat dengan menggunakan alat berat (Escavator) dan dibantu oleh SKPD terkait seperti Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, BPBD, Staf Kantor Kecamatan Pangururan, Staf Kelurahan Pintu Sona dan masyarakat sekitar.
"Kepada masyarakat pemilik KJA dihimbau agar mengosongkan KJA minimal 2 bulan dan mencuci net serta semua peralatannya agar situasi normal kembali, "ucap Bupati Samosir.
"Saat ini Dinas Pertanian telah membawa sample berupa ikan, air dan pakan untuk diteliti di laboratorium di Medan, untuk memastikan secara ilmiah apa penyebab kematian ikan tersebut, "tutup Rapidin.
Dilanjut, penyebab lain akibat tingginya kepadatan populasi ikan dalam kotak KJA, sehingga mengganggu sirkulasi oksigen yang mengakibatkan kurangnya pasokan oksigen dan menyebabkan kematian ikan. Di samping itu lokasi KJA tersebut terlalu dangkal diakibatkan surutnya air danau toba dan dasar perairan berlumpur, dijelaskannya.
Bupati Samosir menginstruksikan agar dilakukan evakuasi ikan yg mati dari KJA dan mengubur di darat dengan menggunakan alat berat (Escavator) dan dibantu oleh SKPD terkait seperti Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, BPBD, Staf Kantor Kecamatan Pangururan, Staf Kelurahan Pintu Sona dan masyarakat sekitar.
"Kepada masyarakat pemilik KJA dihimbau agar mengosongkan KJA minimal 2 bulan dan mencuci net serta semua peralatannya agar situasi normal kembali, "ucap Bupati Samosir.
"Saat ini Dinas Pertanian telah membawa sample berupa ikan, air dan pakan untuk diteliti di laboratorium di Medan, untuk memastikan secara ilmiah apa penyebab kematian ikan tersebut, "tutup Rapidin.